Kabupaten Supiori berdiri pada tanggal 18 Desember 2003 Berdasarkan Undang – Undang No. 35 Tahun 2003 dengan Sorendiweri sebagai ibu kota Kabupaten. Luas wilayah Kabupaten Supiori mencapai 634,24 Km2. yang habis terbagi menjadi 5 distrik yaitu : Distrik Supiori Selatan, Distrik Kepulauan Aruri, Distrik Supiori Utara, Distrik Supiori Barat dan DIstrik Supiori Timur. Distrik Supiori Timur merupakan distrik terluas, yaitu mencapai 196,26 Km2. Sementara itu distrik dengan luas terkecil hanya mencapai 79,83 km2 atau hanya 12,59% dari total luas Kabupaten Supiori.
Wilayahnya berbatasan dengan Samudra Pasifik di sebelah Utara, Selat Yapen di sebelah Selatan, Kabupaten Biak Numfor di sebelah Timur, serta Selat Aruri di sebelah Barat.
Kondisi topografi daerah ini pada umumnya bergunung-gunung dan hanya pada beberapa bagian tertentu saja yang merupakan daerah datar hingga landai. Daerah yang datar dan landai tersebar di sepanjang daerah pesisir pantai. Pada daerah yang datar dan landai inilah masyarakat membangun pemukiman, berkebun, berladang dan melakukan aktifitas ekonomi lainnya.
Pariwisata di Supiori bergantung pada bentang alam yang dimilikinya. Gunung, laut, air terjun, sungai, dan berbagai bentang alam lainya adalah contoh bentang alam yang dijadikan objek wisata di Supiori. Beberapa tempat populer seperti Air terjun Waburdori, Air Terjun Mazrib, Pantai Sorendiweri, Pulau Rani, Pulau Mapia, Pulau Brassi, Pulau Insumbabi, Pantai Wafor, Pantai Warawe Nyiben, dan Kepualauan Padaido, selain objek wisatanya terdapat pula festival tangkap ikan bernama Munara Wampasi (Pesta Musim Surut) yang diadakan sekitar bulan Juni dan Juli. Festival tersebut akan diselenggarakan di beberapa tempat seperti Kampung Wandos, Kampung Sansundi, Kampung Wopes, dan Pulau Rani