Ini Biaya Pembangunan Sembilan Area PON Papua

Hingga kini Pemerintah Provinsi Papua sudah menghabiskan biaya hingga Rp 2,37 triliun untuk pembangunan sembilan arena PON Papua 2021. Dana pembangunan itu, kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Porvinsi Papua Alexander Kapisa berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Papua.

“Pembangunan Stadion Lukas Enembe menggunakan APBD 2017-2019 sebesar Rp 1,392 triliun,” kata Alexander Kapisa. Pembangunan lainnya, kata Alexander Kapisa adalah lapangan menembak dalam ruangan Kampung Harapan dan lapangan menembak luar ruangan AURI sebesar Rp 115 miliar. “Keduanya menggunakan dana APBD 2019,” katanya. Lantas pembangunan GOR STT GIDI menggunakan APBD 2019 sebesar Rp93 miliar.

Berikutnya, pembangunan lapangan sofbol dan bisbol AURI dan lapangan sofbol dan bisbol Universitas Cendrawasih menggunakan dana APBD 2019 sebesar Rp167 miliar. Pembangunan GOR Voli Koya Koso dananya Rp 357 miliar. Pembangunan lapangan tenis Wali Kota Jayapura besarannya adalah Rp 169 miliar. GOR futsal Mimika dibangun dengan angka Rp 58 miliar dan Rp 18 miliar. “Pembangunan semua sudah selesai 100 persen,” demikian Alexander Kapisa.

Peresmian fasilitas PON oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe direncanakan, Selasa, 20 Oktober 2020 mendatang.

Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw mengatakan peresmian venue PON bisa dilakukan secara virtual dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan virus corona atau Covid-19. Menurut Kapolda, alasan Polda belum mengeluarkan izin keramaian karena berbagai pertimbangan, karena kita sedang berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona ini.

“Kami semua mendukung kegiatan ini, tetapi saat ini kita sedang menghadapi pandemi Covid-19,” kata Kapolda dalam keterangan persnya, Kamis, (15/10).

Kapolda mengaku, pemerintah pusat hingga daerah sedang konsen menghadapi pandemi Covid-19, oleh karna itu, disarankan kepada pemerintah dan panitia untuk agenda peresmian bisa berjalan tetapi dilakukan secara virtual dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Kami masih menunggu agenda peresmian secara virtual itu dalam bentuk bagaimana, nanti besok (Jumat) kita akan duduk bahas dengan panitia lagi, apakah kita menolak atau mendukung,” katanya.

Sementara itu, Ketua Harian PB PON Papua, Yunus Wonda mengatakan, dalam rapat koordinasi Forkompinda, panitia penyelenggaran sudah mendengar saran, masukan dari semua pihak dan kita mengambil kesimpulan bahwa kegiatan peresmian dapat dilakukan dalam bentuk virtual.

“Kami panitia akan mendesain bentuk acara peresmian secara virtual, panitia juga sudah punya kegiatan acara plan A dan B, dan tentu akan kita koordinasikan lagi dengan Polda Papua,” jelasnya.

Yunus mengaku, peresmian venue PON tetap akan dilaksanakan dengan mekanisme protokol Covid-19.

“Kita sampaikan kepada masyarakat luar bahwa Papua sudah siap menjadi tuan rumah PON XX tahun 2021,” terangnya.

Hal senada disampaikan, Penjabat Sekda Papua, Doren Wakerkwa bahwa pemerintah prinsipnya mendukung Polda Papua maupun panitia peresmian venue PON.

“Pemerintah apresiasi apa yang sudah dikerjakan oleh panitia maupun kebijakan yang diambil oleh Polda Papua, namun, pihaknya berharap peresmian dapat dilakukan secara virtual, tetapi protokol kesehatan harus diutamakan,” tandasnya.

Selain meresmikan Stadion Papua Bangkit menjadi Stadion Lukas Enembe, ada sejumlah venue PON yang dibangun menggunakan anggaran APBN dan APBD Papua akan diresmikan oleh Gubernur Papua, 20 Oktober mendatang.

 

Sumber:

  1. Ini Biaya Pembangunan Sembilan Area PON Papua, https://www.kompas.com/sports/read/2020/10/24/18361108/ini-biaya-pembangunan-sembilan-arena-pon-papua, diakses tanggal 30 Oktober 2020
  2. Peresmian Fasilitas PON Dilakukan Secara Virtual, https://www.papuatoday.com/2020/10/15/peresmian-fasilitas-pon-dilakukan-secara-virtual/, diakses tanggal 30 Oktober 2020

Catatan:

  1. Provinsi Papua menjadi tuan rumah untuk pelaksanaan Pekan Olah Raga Nasional XX Tahun 2020 berdasarkan Keputusan Menteri Pemuda dan Olah Raga Nomor 0110 Tahun 2014. Namun dikarenakan kondisi pandemi COVID-19 dan keterbatasan dalam ketersediaan sarana dan prasarana, pada 23 April 2020, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menunda pelaksanaan PON XX yang awalnya akan dilaksanakan Oktober 2020 menjadi Oktober 2021.
  2. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 5 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional Ke-XX Tahun 2020 di Provinsi Papua, penyelenggaraan PON XX akan berlangsung di ibu kota 6 (enam) kabupaten/kota yaitu:
    1. Jayapura;
    2. Sentani;
    3. Biak;
    4. Timika;
    5. Merauke; dan
    6. Wamena

Untuk pembiayaan yang diperlukan untuk penyelenggaraan PON dibebankan pada:

  1. APBN;
  2. APBD Provinsi Papua;
  3. APBD kabupaten/kota;
  4. Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS);
  5. partisipasi masyarakat;
  6. partisipasi dunia usaha; dan
  7. sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat.

Anggaran belanja untuk kegiatan penyelenggaraan PON dialokasikan dalam belanja Bantuan Hibah kepada Panitia Besar. Anggaran belanja untuk belanja modal dalam rangka penyelenggaraan PON dialokasikan dalam Dokumen Perencanaan Anggaran pada SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua.